Selasa, 16 Desember 2014

Presiden Republik Indonesia Yang Tertipu

Sebagai orang nomor satu di Indonesia, presiden menjadi sosok yang disegani dan dihormati oleh banyak masyarakat.
Tapi, sepintar dan sehebat apapun seorang presiden tetap saja seorang manusia, mereka pun bisa tertipu. Yang menarik, tidak jarang dari para penipu itu justru datang dari kalangan masyarakat kelas bawah.
Dari mulai seorang wanita yang mengaku meiliki anak ajaib, hingga pasangan becak dan pelacur yang mengaku menjadi raja dan ratu, berikut ini adalah catatan penipuan yang pernah menimpa presiden Republik Indonesia

Presiden Soekarno di tipu oleh Si Tukang becak dan pelacur
Penipuan di masa pemerintahan Presiden Soekarno berawal dari kedatangan seseorang yang mengaku Raja Kubu suku anak dalam di Jambi yang masuk ke Istana Merdeka. Tidak tanggung-tanggung, penipu itu memberi gelar dirinya Raja Idrus dan istrinya Ratu Markonah. Kedatangan mereka pun berhasil diliput oleh media dan berbagai foto pun beredar. Karena kehebohan itulah, sejumlah pejabat negara memberikan hormat luar biasa pada raja dan ratu palsu tersebut.
Di Istana, pasangan raja-ratu yang sebenarnya penarik becak dan pelacur itu sempat di terima sebagai tamukerhormatan. Mereka diberi uang, menginap dan makan gratis di hotal mewah. Mereka juga diajak keliling ke Kraton Yogyakarta dan Surakarta.
Kedok penipuan ini akhirnya terbongkar saat mereka berjalan-jalan di Jakarta.
Saat itu ada seorang tukang becak yang mengaku kenal dengan "Raja" Idrus yang merupakan rekan seprofesinya di Tegal. Sementara penyamaran "ratu" juga terbongkar, dia diketahui adalah seorang pelacur kelas bawah yang berasal dari kota yang sama. Dia selalu memakai kaca mata hitam karena sebelah matanya buta.

Presiden Soeharto ditipiu Oleh Isu Bayi Ajaib
Pada tahun 1970-an, di masa kepempimpinan Soeharto, sempat juga terjadi kasus penipuan yang cukup menghebohkan. Saat itu, ada seorang ibu bernama Cut Zahara Fona, asal Aceh yang mengaku mempunyai bayi ajaib. Cut yang selalu mengenakan kain batik mengaku bahwa janin yang ada diperutnya bisa berbicara dan mengaji.
Kabar tersebut pun langsung membuat heboh banyak masyarakat, apalagi sejumlah media pun ikut ramai memberitakannya, termasuk media internasional. Bahkan Pakistan meminta Cut dan suaminya untuk berkunjung ke sana. Ada juga yang meramalkan "bayi ajaib" itu, akan menjadi Imam Mahdi setelah lahir.
Beberapa pejabat negara pun mempercayainya. Menteri Agama KH Mohamad Dachlan juga ikut mempercayai "bayi ajaib" itu. Karena semakin heboh, akhirnya Cut Zahara diperkenalkan oleh Sekretaris Pengendalian Pembangunan Brandosono kepada Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto. Tapi ternyata, Ibu Tien masih kurang yakin dengan "bayi ajaib" Cut dan memintanya untuk diperiksa di RSCM.Ibu Tien semakin curiga karena Cut menolak untuk diperiksa. Benar saja, saat dilakukan pemeriksaan ada sebuah tape recorder kecil yang disisipkan di perut Cur Zahara. Ternyata suara mengaji "bayi ajaib" itu berasal dari tape recorder itu.

Presiden Gus Dur Ditipu oleh Si Tukang Pijat
Pada masa pemerintahan mendiang KH. AbdurrahmanWahid, alias Gus Dur, sempat terjadi penipuan yang ternyata dilakukan oleh orang terdekatnya yang merupakan tukang pijat pribadinya, Soewondo.
Merasa dekat dengan orang nomer satu di Indonesia saat itu, Soewondo nekat melakukan penipuan. Soewondo menipu Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan (Yanatera) Badan Urusan Logistik (BULOG). Tidak tanggung-tangguh, Soewondo dituduh telah melarikan uang yayasan hingga Rp 35 miliar. Walau sempat kabur, Soewondo akhirnya berhasil ditangkap dan divonis 3,5 tahun penjara.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Ditipu Oleh Pria Nganjuk 
Dibalik kasus korupsi yang membelit para orang kepercayaannya, selama menjabat, Presiden SBY pernah ditipu mentah - mentah oleh seorang pria bernama Joko Suprapto yang mengklaim mampu menciptakan Blue Energy (Energy Biru).
Pria asal Nganjuk ini menyombongkan dirinya sebagai orang yang mampu memproduksi minyak mentah dari air. Dari minyak mentah ini Joko bisa menghasilkan bahan bakar sekelas minyak tanah dan avtur.

Presiden SBY mempercayai hal itu dan yakin penemuan itu bisa menjadi solusi di tengah makin meroketnya harga minyak. Namun sayang, ternyata informasi itu hanya bualan saja. Kabarnya kini Joko dilaporkan ke polisi dengan dugaan penipuan.