Tugu Khatulistiwa, Pontianak |
Monumen
ini menunjukkan bahwa Kota Pontianak adalah lewat khatulistiwa 00 lintang.
Monumen ini saat pertama dibangun pada tahun 1928 oleh Tim Ekspedisi
Astronomical dari Belanda. Dan tahun 1938, itu dibangun kembali dengan beberapa
perbaikan dengan Opzicter Silaban, seorang arsitek. Pada tahun 1990 monumen ini
telah dibangun kembali untuk kedua kalinya dengan menduplikasi dalam ukuran
yang lebih besar. Ukuran adalah lima kali lebih besar daripada yg asli dan
tujuannya untuk melindungi patung aslinya.
Monumen
ini terdiri dari empat tiang, sketsa dunia dengan bangunan arrow.This telah
terakreditasi pada tanggal, 21 1991.Every 21-23 Maret dan September 21-23, pada
tengah hari, matahari melewati garis khatulistiwa atau puncak tersebut; Oleh
karena itu, itu membuat bayangan monumen yang didirikan dan setiap lain hal di
sekitar patung menghilang, kata lain monumen dan hal-hal lain dalam posisi
tanpa bayangan. Monumen ini terletak di Batulayang Kecamatan, Kabupaten
Pontianak Utara, jarak dari pusat kota kurang lebih 5 km. dapat ditempuh dengan
angkutan darat seperti dengan mobil atau transportasi air melalui sungai Kapuas
seperti dengan perahu motor atau speedboat.
Tugu
Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak
Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Tugu Khatulistiwa merupakan ikon Kota
Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, terutama wisatawan yang datang ke
Kota Pontianak.
Adapun
sejarah mengenai pembangunan Tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat
di dalam gedung. Dalam catatan tersebut disebut bahwa pada bulan Maret 1928
telah datang rombongan expedisi internasional yang dipimpin oleh seorang ahli
geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak equator di kota
Pontianak. Adapun bentuk dari tugu ini telah mengalami perubahan sebanyak 4
(empat) kali yaitu :
Tugupertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan anak panah. Tahun 1930
disempurnakan, berbentuk tonggak dengan lingkaran dan anak panah.
Pada
tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh arsitek Silaban. Tugu
asli tersebut dapat dilihat di dalam gedung.
Pada
tahun 1990, kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan
kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran
lima kali lebih besar dari tugu aslinya. Peresmiannya pada tanggal 21 September
1991.
Bangunan
tugu terdiri dari 4 (empat) buah tonggak kayu belian (kayu besi), masing-masing
berdiameter 0,30 m dengan ketinggian tonggak bagian depan setinggi 3,05 m dan
tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi
4,40 m.. Diameter lingkaran ditengahnya terdapat tulisan EVENAAR, tulisan plat
dibawah anak panah tertera 109o 20' OLvGr menunjukkan letak berdirinya Tugu
Khatulistiwa pada garis Bujur Timur.
Peristiwa
penting dan menakjubkan di Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik Kulminasi
matahari, yaitu fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis
Khatulistiwa. Pada saat itu matahari tepat berada di atas kepala sehingga
menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi. Pada peristiwa
titik kulminasi tersebut, bayangan Tugu akan “menghilang” beberapa detik saat
terkena sinar matahari, demikian juga dengan bayangan-bayangan benda-benda lain
di sekitar tugu.
Peristiwa
Titik Kulminasi Matahari terjadi 2 (dua) kali dalam setahun yaitu antara
tanggal 21 sd. 23 Maret dan 21 sd. 23 September. Peristiwa alam ini menjadi
event tahunan Kota Pontianak yang menarik minat wisatawan untuk datang ke
Pontianak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar