Pantak Di Kalimantan Barat, Dayak Kanayatn sudah sangat terkenal, baik
maupun buruk. Baiknya, kelompok suku ini dikenal sebagai adaftor yang ulung
termasuk negosiator dan tidak baik, suku ini dikenal sebagai aggressor bagi
suku-suku bangsa lainnya. Disebut adaftor, karena suku ini tinggal disebuah
kawasan “bumper”, kawasan pembatas antara pesisir yang dikenal sebagai teritori
Melayu-Islam dan kawasan pedalaman yang dikenal sebagai teritori Dayak-Kristen.
Sedangkan di sebut aggressor, karena suku ini termasuk suku “pengembara”, yang
menjelajah diseluruh bagian provinsi ini. Selain itu, dari sejarah konflik
antar etnik di Kalbar, kelompok suku ini terlibat secara dominan dan langsung.
Berbeda dengan saudara-saudaranya di kawasan timur-barat, tidak ada
ciri khas kebudayaan yang amat menonjol dari suku ini. Dalam batas tertentu,
peradaban suku ini tergolong rendah dibandingkan dengan suku-suku Dayak
lainnya. Yang paling menonjol, misalnya; dari persenjataan perang, suku ini
tidak mengenal Mandau, mereka menggunakan “tangkitn”, yang tidak menggunakan
sarung. Memakainya cukup di tenteng dengan cara di panggung. Tangkitn ini tidak
ada hulu, hanya dililit dengan kain merah dan putih, yang dikenal sebagai
tangkulas. Suku ini juga tidak mengenal perisai atau gunapm sebagai pasangan
dari Mandau, sebagaimana suku Dayak lainnya. Factor kesamaan hanya terlihat
pada rumah tinggal, menurut informan saya, nenek moyang mereka memang pernah
tinggal dirumah panjang, yang dikenal sebagai rentetn.
Menurut beberapa sumber, kelompok suku ini merupakan bagian terbesar
dari seluruh kelompok etnik Dayak di Kalimantan, dengan menyumbang sekitar
600.000 jiwa, yang tersebar di berbagai kabupaten/kota. Informan saya
menyebutkan angka ini relative pasti, karena faktanya ada dua kabupaten di
Kalimantan Barat yang hamper 90% penduduknya di kategorikan sebagai Dayak
Kanayatn, yakni Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Landak. Kedua kabupaten ini,
sebelum pemekaran tahun 1999 merupakan bagian dari Kabupaten Sambas dan
Kabupaten Pontianak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar